SORONG - 5/9/2022 - Yohanis Momot, ST.MT selaku Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Papua Barat , memastikan dan hadir dilapangan untuk memimpin secara langsung seluruh proses penangan bencana banjir dan tanah longsor sebagai wilayah yang ditetapkan oleh Penjabat Gubernur Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si selama 14 hari sebagai wilayah Tanggap Darurat Bencana Alam, terhitung hari ini memasuki hari ke-13.

Bahwa langkah koordinasi yang telah dilakukan meskipun didapati adanya gesekan kecil dilapangan, bukan berarti penanganan dan gerak cepat melalui kerja nyata Yohanis Momot dan Jajarannya terus berupaya menelusuri setiap titik kerawanan banjir yang terjadi di Kota Sorong dan sekitarnya.

Hingga saat siang tadi ditemui dilapangan, Anis Momot mengatakan bahwa langkah mitigasi yang dikerjakan hari ini, saya terfokus sekitar depan PLTD milik PLN.  Tentunya, ini adalah rangkaian kerja kerja nyata dari sekian hal yang telah dilakukan selama berada di Kota Sorong. Hal ini bukan hal yang gampang, namun jika dikerjakan dengan serius, maka akan mudah dilakukan.  Pungkasnya.

Revitalisasi yang dilakukan sejak pagi Senin disaat warga sedang melakukan aktivitasnya, cara dan keputusan prefentif untuk mengurangi debit air yang hampir selama hujan melanda tempat ini air tetap dengan ketinggian yang tidak menunjukan tanda akan surut.  Sudah barangtentu, ini yang membuat Plt. Kadis PUPR Papua Barat Yohanis Momot, ST.MT ini menggerakan anak buahnya untuk sesegara mungkin beraksi ikut menerobos titik genangan air pada ruang dan struktur jembatan yang telah lama dan terjadi pendangkalan tanah.

Dua Excavator dikerahkan untuk turun dilokasi sekitar PLTD Klasaman Kota Sorong, tepatnya sebelah Mega Mall dan didepan pemukiman padat penduduk Melati Raya, adalah Hitachi 48U dan excavator jenis Komatsu PC300 alat berat yang dipakai dilokasi.

Didapati, pengerjaan revitalasisasi ini masih berlanjut hingga pukul 21.00 Wit dan akan dilanjutkan pada besok hari. Yohanis Momot sebelum meninggalkan lokasi, mengarahkan Jajarannya bersama beberapa Pemuda yang terpanggil hati untuk membantu dan terlibat secara langsung ikut mendengar arahan serta petunjuk  dalam melanjutkan pekerjaan di titik-titik kecil drainasse yang mempengaruhi lambatnya aliran air yang akan dilanjutkan esok hari, meskipun waktu Tanggap Darurat Bencana Alam yang ditetapkan oleh Provinsi Papua Barat telah selesai selama 14 Hari.